Rabu, 02 Mei 2012

Sayang, Jadilah kau sebagaimana mestinya.

Wahai wanita yang aku cintai.
Aku sedih, melihat anak-anak terlantar karena tak di asuh oleh ibu-ibu mereka.
Mereka terlantarkan oleh kedua oran tua mereka. 
Teman, sekaligus orang tua mereka tak lain adalah pembantu-pembantu yang dibayar.
Air Susu Ibu (ASI) adalah sesuatu yang amat langka untuk mereka. makanan pokok mereka adalah Susu-susu formula yang ada di pasaran. sampai besar sekalipun mereka tak merasakan betapa hangatnya suatu ikatan keluarga.
Ayah yang pulang lembur tengah malam, berangkat kembali ketika ayam berkokok. Begitu terus terulang tak ada habisnya.
Ibu yang tak jauh beda, menjadi wanita karir yang sibuk dengan aktifitas meeting.

Aktifitas itu membuat saya prihatin dengan kondisi anak-anak yang ditinggalkan itu. saya melihat kegelisahan dihati mereka. menjelang dewasa timbul masalah-masalah yang tidak sanggup ia selesaikan sendiri.
Aku tak menginginkan kamu menjadi seorang yang bekerja keras mencari sesuatu yang tak perlu.
Tak perlu kau mencari pekerjaan diluar rumah untuk dalih apapun kecuali seizinku.
Aku menginginkan kamu menjadi IBU YANG BAIK DARI ANAK-ANAKKU nanti.
Ibu yang selalu memberi kasih sayang, perhatian dan pengarahan yang baik pada anak-anakku.

0 komentar:

Posting Komentar